Bila Kau Cinta Katakanlah

Kadang kita temui tipe orang yang susah untuk mengungkapkan apa perasaannya kepada target, orang tersebut hanya bisa memandangi dari jauh tanpa berani berkenalan. Orang tersebut hanya bisa mengambil gambar ala paparazzi. Hanya bisa melihat wajah target, orang itu sudah merasa puas.

Baik cowok maupun cewek, semuanya bisa mengalami hal itu. Banyak hal mengapa rasa cinta itu tak diungkapkan, hanya bisa dibenamkan dan berkembang dalam hati, ada 2 faktor sebenarnya, faktor dari target dan faktor dari diri sendiri yang penuh pertimbangan.

Faktor dari diri sendiri diantaranya disebabkan oleh rasa minder dan kurang percaya diri dalam diri kita. Kita tidak yakin apakah cinta pada si target akan terbalas, sebelum berjuang dan pedekate, rasa minder dan kurang percaya diri kita terlalu besar sehingga membuat kita mundur.

Ada juga di beberapa orang lebih menikmati perasaan cinta dalam hati itu sendiri, mereka nyaman dengan perasaan ini walaupun hanya dibalas dengan anggapan sebagai teman bahkan nobody, bukan siapa-siapa oleh si target.

Sementara faktor dari target bisa seperti status target yang sudah tidak lagi melajang atau dalam bahasa Friendster dan Facebook ‘in a relationship’. Ah, bodo amat, bukannya ada pepatah yang mengungkapkan bahwa selama janur kuning belum melengkung, sah-sah saja jika kita mengungkapkan perasaan itu. Kalaupun ternyata kenyataan didapati janur kuning sudah melengkung, ya diluruskan lagi lah, heheee….

Siapa tahu si target sudah tau kalau ada rasa cinta dalam hati di diri kita, tapi si target lebih banyak diam dan menunggu kapan kita mengungkapkan perasaannya kepada target.

Intinya mengungkapkan perasaan suka dan cinta kepada seseorang itu sangatlah penting. Cinta butuh kepastian dan kenal kata menunggu. Dan ingatlah bahwa memendam cinta dalam hati cenderung merugikan kita, pikiran kita akan terkuras karena akan memikirkannya, dilematis memang karena kadang diperlukan pengorbanan yang tak sedikit, so selamat berjuang untuk pejuang cinta!